Rabu, 07 Juli 2010

RANGKUMAN NOVEL 7 HARI

Rangkuman cerita :
6 Juli 2008 : Marisa memandang jalan dari kaca mobil tanpa antusias. Hari ini papa dan mama pergi kesebuah pesta di gedung Albaratos
Marisa sebetulnya sangat tidak ingin pergi karena disana ia akan bertemu Micael dan Selina.
Karena disana ia akan bertemu dengan Selina yang sudah merbut Micael darinya tiba tiba terdengan suara ketukan kaca mobil yang mengagetkannya “ kau tidak mau turun kata papi “ bisakah Marisa pulang saja pai kate Marisa, lalu mami berkata dengan kesalnya Marisa kita sudah membicaraknan hal in i dirunmah seb elum kita berangka tolong kamu jangan jadi seorang pengecut ´lalu papi berkt dengan tegasnya Marisa sayang kamu tidak akan bisa menghindari dari mereka selamanya mau tidak mau kamu harus menghadapinya .
Marisa dengan kesal ia menjawab baiklah aku akan turun sesampinya merekan didepan Hall, Marisa melihat Selina menyapanya dengan wajah yang sangat licik sambil menggndeng mesra tangan Micael seketika itu juga Marisa berkata, Mah aku ingin ketoilet dulu . sesampainya di toilet dia menumpahkan tqangisnya sehingga bdnnya terguncang seraya berkata didalam hatiaku benar be ar membeci mereka berdua Micael tega sekali kamu berbuat seperti ini kepadaku.
Setelah tangisnya mereda Maris keluar dari toilet dan kembali ke dalam Hall untuk mengikuti acara selanjutnya. Disana matanya tertuju pada sebuah lukisan yang lain dari yang lain yaitu lukisan berukuran satu kali satu meter persegi yaqng hanya melukisakan lingkaran merah dengan berlatar belakang warna hitam pekat.
Dan Marisa membaca keterangn yang tertulis dibawah lukisan tersebut yang menuliskan judul : Menembus waktu.
Tahun dibuat tidak diketahui, dan diperkirakan lukisan tersebut dibuat pada abat ke 17.
Pelukis : tidak diketahui
Keterngan : Konon lukisan ini dapat dipercaya bisa mengabulkan sebuah permintaan
Marisa tertawa pendek dan tidak percaya “Tidak ada hal seperti itu didunia saat in i aku kesal pada papi dan mami, apakah mereka tidak pernah merasakan sakit hati. Micael meninggalkan aku hanya untuk seorang Selinaq yqang sudah menjadi musuh bebuyutanku
“tanpa disadari Marisa meneteskan air mata kembali dengan napas yang tersengl sengal Marisa membalikkan badannya dan langsung melangkah menuruni tangga, tiba tiba gedung itu bergetar sangat kuat sehingga dia terjatuh telungkup. Saat Marisa membuka matanya dilihat ruangan itu sudah gelap gulita dan kaca matanya retak.
29 juni 1988:
Entah berapa lama marissa terkelungkuo di gedung itu. Lalu ia mencoba teriak sekencang2nya untuk mencafi bantuin. ‘maiiii! Pappiii! Dimana kalian??’ ‘tolooonggg’
Tapi takada satupun jawaban dari dalam gedung dan dia akhirnya memutuskan untuk perhi ke luar gedung. Dilihat sekelilingnya terlihat sangat berbeda dan ia sangat terkejut saat melihat spanduk besar yg bertuliskan ‘GEDUNG ALBARATOSS AKAN DIBUKA TANGGAL 6 JULI 1988’
Kening marissa mengjerut dan sangat khawatir. Lebih baik aku pulang skrg kataanya dalam harti. Saat itu sudah sore menjelang malam, dilaluinya jalan yg sangat berbeda, tetapi dia melangkah dengan apsti.. dia lihat tanha kosng dan berkata bukannya disini tempat supermarket kaytanya dalam hati dan mengapa banyak anak kecil sedang bermain.. selagi dia berjalan di melihat anak laki laki sedang ingin menyebrang jalan dilihatnya dari kejauhan ada mobil yg sedang melaju kencang marisa pun berteriak `hei! Hati2!! Ada mobil’ anak kecil itu tidak menggubris ucapan marissa lalu marissa berlari dengan segala kekuatannya dan terjatuh dipinggir jalan dengan keadaan memeluk bocah itu setlah itu marissa langsung bertanya dengan cemas ‘apakah kau baik baik saja?’ lalu bocah itu menjawab denga ketus ‘lepaskan aku!’ marissa menjawab lagi ‘hey! Kau seharusnya berterimakasih akrena aku telah menyelamatkan mu!’ bocah itu pun menjawab denga singkat ‘aku tidak memintanya kan?’ marissa semakin kesal. Lalu dia teringat bahwa dia tidak memiliki rumah. Karena rumahnya di masa deoan masi terisi oleh kakenya. Dan dia berkata dengan lembut ‘hei dek, maaf ya. Tapi.. apakah kau ounya rumah ?bisakah aku menumpang dirumhamu sementara ?aku tidak punya rumah, dan aku sangat kelaparan’ tanya marissa melas lalu bocah itu menjawab ‘kaka siapa?aku tidak mengenalmu’ marissa lalu berkata ‘baiklah kenalkan aku marissa siapa namamu?’ ‘william’ jawabnya singkat. ‘hmmm oke.. william jadii.. bagaimana permintaanku tadi? Aku mohon william bantulah aku. Aku akan menuruti semua mau kau asal kau berjanji mau menolongku’ sambil menghapus air matanya marissa memandang william dengan pasrah lalu bocah itu menjawab ‘baiklah kaka boleh tinggal sementara dirumah ku. Asalkan kaak tidak membuatku kesal!’ terimakasih william kata marissa
Lalu mereka berdua pulang bersama ke rumah william. Bi ijah menyambut william sambil berkata ‘den william sudah pulang? Tante sarah cemas tandi mencari den william, tapi skrg tante sudah perggi lagi. Ada urusan katanya. William menjawb dengan sangat singkat ‘baiklah. Bi..tolong masakn makan buat kaka ini. Dia sepertinya kelaparan’ lalu bi ijah menjawab lagi ‘siapa kaka ini den?’ william menjawab dengan amat sangt cerdik ‘teman mama dari panti asuhan. Dia tnggal di kampung dan baru saja sampai di jakarta’ marissa menatap william dengan curiga kata2nya sangat bdewasa. Nahkan bi ijah tidak tau kalo ia sedang dibohongi
Keesokan paginya marissa terbangun dia kira dia sudah kembali ke tahunnya tetapi dia sangat terkejut saat melihta dia tidak berada di kamarnya dan dia langsung mencari william ;william skrg tanggal berapa? Tanyanya bigung william menjawab ‘ehmm...29 juni... 1988’
Kata william singkat, disaat itupula marissa menyadari bahwa lukisan yang ia lihat di gedung itu membawanya kembali ke masa laluaku harus ke geding albaratoss sekarang keluhnya dalam hati. Setelah sampai disana marissa sangat sedih karena gedung itu akan baru dibuka tanggal 6 juli. 1 minggu dari skrg, berarti sleam aitu pula dia tidak bisa bertemu ayah ibunya
Hari demi hari dia lewati bersama william anak ini memang benar benra tidak bisa diajak bercanda sedikit dikit marah..tetapi lama kelamaan william pun luluh dengan kehadiaran marissa setiap hari mereka pergi bersama, setiap pagi marissa mengantar william pergi ke tempat les. Lalu ia pergi ke kampus ayah dan ibunya untuk mengecek keadaan mereka. Selesainya william les privat mereka jalan berdua makan dipinggir jalan, atau pun hanya sekedar berjalan mengelilingi kompleks. Pada saat itu semua berjalan dengan baik akan tetapi hubuingan ferry dan diana tidak berjalan seperti itu. Jimmy mantan kekasih dari diana selalu mengadu domba mereka sampai pada suatu hari dianna benar benar termakan oleh omongan jimmy, disaat itu pula mereka hampir putus. Marissa yg sedang asyik ngobrol dengan william tiba2 berkata ‘william, apakah kamu tidak meras dingin? Tb tb aku meras sangt dingin’
Setelah itu william sangat terkejut, dia pegang keningnya marissa dan ia benar2 terkejut karena kenignya sangat digin dan mukanya berubah menjadi pucat pasi. Setelah itu william berkata ‘kaka knapa? Ayo aku antarkan kaka ke kamar’ setelah membaringkan marissa william berfikir sejenak. Kalau hubungan ayah ibunya hancur dan putus tengah jalan. Itu artinya mereka tidak akan menikah, dan marissa tidak akan hidup! Seketika itu juga william berlari mengabil sepedanya dan mencari rumah ferry. Setelah sampai disana dia langsung mengatakan semuanya ‘apakah kau benar yg namanya ferry? Apakah kau bentar kekasihnya dianna?’ ferry sangat terkejut mendengarnya dan langsung bertanya ‘hey, tau darimana kau ?namaku ferry. Ya diannna kekasih ku. Lalu knapa?
William langsung menarik tangan ferry dan berjata ‘skrg pergilah! Temui dianna kalau kau mau hubungan mu selamat dan marissa bisa hidup lagi! Dengan mata yg bingung ferry bertanya ‘sebenarnya kau siapa?apa aku mengenalmu?’
Willam menjawab denga singkat, ‘tidak kau tidak mengenalku! Cepat temui dianna ’lalu ferry menjawab dengan sedih ‘tapi..emm.. dinna sedang marah kepadakku. Dia tidak mungkin mau bertemu dengan ku’ lalu william menjawab lagi ‘apakah hanyan sebesar ini pengorbanan kau terhadap dianna?’ tanyanya kesal ‘tidak! Aku sangat mencintai dianna’ lanjut ferry ‘lalu apa yug kau tunggu?cepat jelaskan semuanya ke dianna! Ini menyangkut hidup seseorang!’
Setelah itu ferry pun mengendarai motornya. Sesampainya di depan rumah dianna dia berteriaksambil berkata ‘dianaa! Maafkan aku kau harus dengar dulu penjelasanku aku mohon diana! Turunlah’ melihat itu hati dianna pun tergerak dan turun menemui ferry ‘sekarang jelaskan padaku’ begini dianna kata ferry ‘memang. Aku kauin surat itu bukan aku yg membuatnya tapu.. tidakkah kau berfikir? Kau lebih berharga dari semua kata kata itu, kau yg utama di hatiku dianna’ lalu ferry melanjutkan lagi ‘maafkan aku dianna. Kalau kau ingin pusah denganku, baiklah aku akan menerimanya’ lalu dianna yang tidak sampai hati mendengarnya langusng berkata ‘ferry. Maafkan aku. Aku terlalu cepat mengambil keputusan, baiklah mulai sekarang....’ ferry merasa cemas lalu dianna melanjutkan lagi ‘...kita mulai semuanya dari awal’ mendengar perkataan itu ferry sangat senang dan memeluk dianna sambil berkata ‘aku mencintai mu dianna. Lebih dari kata kata indah’
******************************
William yg sedang menjaga marissa ditepi tempat tidurnya sambil melihat dengan cemas sesekali menitihkan air matanya. Dia bener benar tidak ingin kehilanngan marissa.
Beberapa jam kemudian marissa membuka matanya. Dia melihat sekelilingnya dan dia melihat william tertidur di tepi tempat tidurnya dalam lirih marissa berkata ‘william? Hey bangun..’ saat william terbangun dan sangat terkejut. Dia senaaaaaaaang sekali akrena marissa sudah membuka matanya lagi lalu dia berkata pada marissa ‘kaka sudah bangun? Apa kaka sudah merasa baikan? Apa yg kaka butuhkan ?’ tanya william cemas/ dan amrissa hanya mebalasnya dengan senyuman sambil berkata ‘aku benra benar berhutang budi padamu william’ william menjawab ‘tidak ka, aku yg seharusnya berkata seperti itu, apa akak inat saat akak menyelamatkan ku siang itu? Kaka harus tau kalau saat itu aku tidak ingin diselamatkan aku ingin tertabrak dan meninggal seperti ayah ibuku’ marissa melihat william dengan cemas ‘william! Apakah kamu tau itu berbahaya? Aku tau kau sangat merinduka orang tuamu tapi tidak begitu caranya, amsih ada tante sarah kan ?apa kau mau meninggalakn dia sendiri juga?’ william menjawab ‘aku rindu kepada ayah dan ibu ka’ saat itu juga marissa memeluk william mereka menangis bersama, entyah sudah berapa lama pelukan itu dan akhinya marissa berkata. ‘william, besok aku akan kembali ke masaku, akrena besok gedung albaratoss akan dibuka, dan lukisan itu akan ada disana besok’ william berkata dengan nada sanggaat lirih sambil menangis dia mengucapkan ‘terimakasih ka’ lalu marissa baru sadar baru pertama kali ini dia mendengar anak jutek ini mengucaokan terimaksih lalu william melanjutkan kata katanya ‘tidakbisakah kaak tinggal disini bersama ku?aku akan memberikan semua mainanku kepada kaka, kaka boleh main space invadres semau kaka, aku takan mengganggu kaka, kaka boleh makan apa saja yang kk mau’ marissa menjawabdengan suara lebih tenag ‘william. Aku tidak berasal dari tahun ini, aku harus kembali ke masaku’ dengan sedih william menjawab ‘baiklah.. tapi.. apakah kaka mau menghabiskan waktu bersamaku besok? Aku mohon’ pinta william dan marissa menjawab penuh semangat ‘tentu saja william!’ mereka berdua pun menghapus air matanya dan tersenyum
6 juli 1988
Siang ini william dan marissa pergi ke pantai mereka bener2 menghabiskan waktu berdua, mereka membuat istana pasir, mereka membuat tatto yg sama mereka berlarian di pasir dengan kaki telanjang, mereka benar benar menikmati waktu waktu terakhir itu
Lalu tiba tiba marissa berkata ‘william aku harus ke mobil dulu, aku ingin mengambil sesuatu’ william mengangguk lalu marissa kembali dan duduk disamping william
William ini robot votus yang baru, aku benar benar meminta maaf karena telah merusakan robotmu, sebaga gantinya aku mengumpulkan uang untung membelikan robot ini kepadamu dengan ketus william menjawab ‘untuk apa akka belikan aku robot yang sama ?’
Marissa menjawab nya dengan lebut. ‘bukakan ini bisa menjadi kenang kenangan bahwa aku pernah tingga dirumah mu? Hehehe’ lalu william mengerti dan dia mengambil robot itu.
Waktu menunjukan 16.00 marissa bergegas pergi ke gedung albaratoss
Sesampainya disana marissa melihat wajah william yg tadi bersemangat menjadi lesu sedih. Marissa berkata ‘terimaksih william atas segalanya, aku akan merindukanmu, dan semua nya. Semoga kita bisa bertemu di masa depan william ’
Lalu william menjawab dengan muka sedih ‘ka, aku benar benar terimaksih atas semua pelajaran yg akak berikan, aku harap kaka akan kembali lagi suatu hari nanti’
Sebelum marissa benar benar pergi william berkata sesuatu ‘kak igat ya! Jangan makan terlalu banyak lagi, apa kk mau sakit peut seperti waktu itu? Dan... kaka pasti akan mendapatkan cowok yg lebih baik daripada pacar kaka! marissa melihat bocah itu dan tersenyum sambil berkata ‘maafkanlah tante sarah! Dia menyayangimu, selamat tinggal william’
****************************
Marissa masuk ke gedung itu dilihatnya dari jendela william melambaikan tangan dan senyumnya kepdanya. Setelah dia menemukan lukisan “ajaib” nya itu dia berkata ‘aku tau kau yang mengirimku kesini. Aku mohon kembalikan aku ke masa ku, aku sangat merindukan ayah ibuku’
Taklama kemudian gedung tiu kembali bergetar. Setalah beberapa saat marissa tidak tampak di pintu depan gedung itu william pun pulang, sesampainya dirumah dia melihat tantenya menunggu sambil berderai air mata. Lalu tntenya langsung berkata ‘william, aku benra benar mninta maaf, mulai skrg aku akan mencoba menjadi tante yg baik untukumu, aku mohon, marissa telah menyadarkan ku seberapa penting dirimu, maafkan aku william’ william menjawab dengan singkat tetapi penuih makan ‘aku suah memaafkan tante jauh sebelum tante memintanya. Aku sayang kpada tante’
Dan semenjak hari itu tante sarah selalu menemani william pergi les, dan semua kegiatan william
**************************************
Marissa membuka mata. Setelah itu ia menyadari bahwa ia telah kembali ke msanya, dia sangat senang dan dia langsung memeluk kedua orang tuanya sambil berkata kepada ayahnya ‘jangan membuat surat cinta kalu tidak bisa, hasilnya malah jadi kcau’ dan dia berkata kepada maminya ‘jangan mudah termakan omongan orang hehhe’ lalau mrissa mningggalkan org tuanya, disana mami dan papi saling berhadapan dan bingung
Tak lama keudian saat mrissa berjalan keluar hall dia melihat michael sedang menunggunya, dan michael pun berkata ‘saa.. aku benra benar minta maaf aku tida...’ marisa memutuskan pembicaraan itu ‘seseorang telah berkata padaku aku pntas mendapatkan seseorang yg lebih baik darimu’ lalu marissa meninggalkan michael
Dan dia kembali ke dalam ruanmgan untuk makan selagi dia memilih makannan tb tb suara seorang pria mengagetkannya ‘jangan makan terlalu banyak nati perutmu bisa sakit’ marissa sangat terkejut, huhn siapa sih keluhnya dalam hati allu dia mebalikan badanya dan memperhatika wajah laki2 itu dengan seksama. Hem ganteng, berwibawa lagi katanya dalam hati lalu dia memptotes ‘kau siapa?’ lalu laki laki itu menjawab dengan santai ‘aku lebih tua darimu 10 taunh’ seketika marissa mengehntikan makannya dan berkata ‘wii...liaaam?’ laki laki itu langsung memluk mrissa ‘aku sangat merindukan mu sudah 20 tahun aku mnunggumu marissa’
Lalu william memeberikan sesuatu kepada mrissa dan marissa terkejut ‘hah? Kelereng ini kaann?kelereng yg dulu aku pernah ambil diam diam. Bukannya kau tidak suka membagi mainanmu dengan orang lain?’ lalu william menjawab ‘kau bukan orang lain untukku kau hatiku marissa’ marissa tertegun tidak percaya lalu william berkata ‘maukah kau menghabiskan waktu makan mlammu hanya untukku? Aku menunggumu selama 20 tahun marissa’ marissamenjawab ‘tetapi aku... masih ingin mekanjutkan kuliah, karir dan cita cita ku’ william menjawab lagi ‘akan kutunggu sampai kau siap, dan aku tidak akan membiarkan mu pergi lagi’ marissa tersipu malu dan menjawab ‘aku pun tidak akan pergi kemana mana lagi’
Lalu suara seorang laki2 dewasa mengagetkan semuanya, oh papi keluhnya dalam hati
Papi langsung menyapa william ‘disini kamu rupanya wil, ehm william kenalakan ini anak perempuan kami.. marissa kenalkan ini william klien papi’
Marissa memandang semuanya begitu aneh, apa ?kenalan? untuk apa aku sudah mengenalnya lebih dari yang apapa kira katanya dalam hati, lalu mami berkata aduh marissa ayo jangan bertindak seperti tiu’ lalu william bicara ‘ehm tidak perlu diperkenalkan lagi oom. Kami sudah saling mnganal sejaak...’ kalimat itupun terputus dan william mengedipkan matanya ke marissa. Marissa pun melanjutkannya ‘...sejak... 20 tahun lalu’
Lalu kembali lagi papi dan mami dibuat bingung oleh keduanya. Akhirnya mereka berdua keluar dari gendung dan duduk di pinggir gedung. Susana begitu romantis dan william megatakan ‘aku mencintaimu marissa’
Lalu pandangan mereka bertemu dan tersenyum penuh arti :D

Sabtu, 03 Juli 2010

pengalaman mos

Ini cerita saat aku mos di smk

Hari pertama mos diawali dengan apel pagi yang diawali dengan pembukaan mos yang dibuka oleh kepala sekolah, bapak kepala sekolah lewat pidatonya meyampaikan agar para peserta mos dapat mengikuti materi-materi yang disampaikan oleh kakak-kakak dan diharapkan kakak-kakak dapat memberikan contoh serta ajaran yang baik dalam kurun waktu 3 hari. Hari pertama mos semuanya berjalan degaan baik, kakak2 memberikan materi dengan serius yang didampingi oleh bapak Rudi yang memberikan materi tentang kemandirian. Tibalah waktu yang ditunggu-tunggu yaitu untuk mengisi waktu kosong tidak lain adalah main game (hiburan). Untuk hari kedua kakak menyuruh agar besok memakai kalung yang terangkai dengan permen, jengkol, pete, dan bola plastic yang di belah dua buat topi.

Hari kedua seperti biasa diawali dengan apel pagi. Awalnya semuanhya berjalan lancar pada saat kakak2 memberikan materi ajar, tapi semuanya berubah menjadi ga’ karuan pada saat bagian hiburan kalau ada yang kalah dalam permainan harus maju kedepan karena kalah dalam permainan tersebut anak2 yang maju kedepan sudah genap 6 orang termasuk juga aku. Semuanya diberi hukuman ada disuruh minta tanda tangan, nyanyi, joged, dll, tapi aku dihukum dengan rambutku dikasih kucir sebanyak tujuh dan disuruh minta tanda tangan kakak dari ruangan lain, malunya ga’ keitung deh saat itu. Setelah selesai kembali kumpul di depan, eh enggak tau kenapa salah satu temenku makan pete didepan kelas kayak ga’ punya malu gitu entah disuruh kakak atau inisiatif diri sendiri, aku jadi bingung n’ tutup hidung karena bau n’ sedikit berfikir ”ini orang kenapa? Waras ga’ sih”. Setelah ini mos hari kedua selesai dan ditutup dengan doa.

Hari ketiga, hari ini memang hari yang sial bagiku entah dimana topi yang terbuat dari bola milikku, aku mencari2 sampai lelah akhirnhya aku putuskan untuk berangkat tanpa membawa topi, eh dasar hari yang sial busnya sudah berangkat dan aku jadi telat. Waktu tiba di sekolah apal pagi sudah dimulai 10 menit yang lalu dan aku berbaris di depan pos security bareng dengan teman lain yang datang terlambat, setelah apel pagi selesai kita (yang datang terlambat) disuruh berbaris dan dihukum dengan berjalan jongkok sampai ke kelas masing-masing, untung kelasku di ruang dua jadi tidak terlalu jauh coba kalau ruang 7 atau 10 pasti remuk deh kaki ku, tapi walaupun cuma jalan jongkok dari pos security sampai ruang 2 tettep saja kaki aku pegel-pegel.

Sebenarnya masih banyak ceritanya tapi tanganku sudah capek buat ngetik lagi udahan dulu ea…….